Welcome to my BLOG

Saya ucapkan terimakasih kepada anda yang berkenan membuka Blog yang masih sederhana ini, bahkan saya sendiri mengatakan ini adalah Blog Fakir. Semoga mata anda tidak pedih melihatnya.
Saya masih banyak mengharapkan koreksi, kritik dan saran dari anda. Jika hal demikian ada dibenak anda sekalian, silahkan tuliskan di Blog Fakir ini.... Salam sukses selalu!!!

Laman

Kamis, 30 September 2010

Resensi Film Sang Pencerah

Mungkin ini bukanlah resensi, tapi sekedar cerita seorang awam terhadap perfilman. Tapi biarlah, walaupun awam terhadap perfilman tapi sedikitnya saya bisa menilai baik dan buruknya sebuah film. Hanya sedikit. Setelah menonton film sang pencerah, saya pribadi merasakan ada sesuatu yang beda. Sesuatu yang membuat hati dan pikiran saya cerah. Film karya sutradara Hanung Bramantyo ini memberikan inspirasi kepada saya pribadi dan mungkin juga kepada semua orang yang menontonnya.
Memang dari awal sampai akhir, film ini bisa menyihir orang-orang yang sedang menontonnya. Buktinya, ketika film ini diputar tidak ada satu suara pun yang menandakan acuh terhadap film yang ditontonnya. Hanya terdengar suara gemuruh tawa ketika ada adegan yang lucu. Mungkin juga ada suara orang yang menangis haru, tapi saya tidak mendengarnya. Dan satu hal lagi yang membuktikan film ini menginspirasi banyak orang adalah ketika film selesai diputar, tidak sedikit orang yang tidak langsung keluar melainkan menyempatkan diri duduk merenung di kursi bioskop. Memang tidak cukup dua jempol saya acungkan untuk memberikan apresiasi terhadap film sang pencerah ini.
Dari mulai pemeranan, pemutaran musik, hingga kostum yang digunakan dalam film riwayat ini menurut saya cukuplah sempurna. Bicara tentang pemeranan, saya kira Lukman sardi memang pantas memerankan sang tokoh KH. Ahmad Dahlan ini. Dia begitu menghayati dan serius untuk bisa menjelma menjadi seorang tokoh yang berhati pengasih dan berjiwa tegar ini. Banyak juga tokoh-tokoh lainnya, seperti Zaskia Adya Mecca sebagai Siti Walidah, Giring nidji sebagai sudja, Ricky perdana sebagai Sangidu, Mario Irwinsyah sebagai Fahrudin, Dennis Adishwara sebagai Hisyam, dan Abdurrahman Arif sebagai Dirjo. Tokoh-tokoh itulah yang kemudian membentuk organisasi Muhammadiyah yang berarti pengikut Muhhamad.
Satu hal yang dapat menginspirasi saya dari tokoh KH. Ahmad Dahlan ini adalah dia mempunyai keberanian. Mungkin memang keberanianyalah yang mengantarkannya pada keadaan sekarang. KH. Ahmad dahlan berani bermimpi disaat keadaan lingkungan terpuruk oleh jajahan Belanda, KH. Ahmad Dahlan berani memunculkan hal yang baru, hal yang sebenarnya, disaat banyak orang yang telah panatik terhadap tradisi dan budaya yang telah terjadi secara turun temurun. Terakhir, KH.Ahmad Dahlan berani tetap tegar dan perpendirian walaupun banyak orang yang menentang dan mencibir apa yang telah dia katakan. Dari hal itu saya bisa simpulkan, kunci kesuksesan hanyalah “berani.”
Musik yang konon katanya dikelola oleh Tya Subiakto membuat saya tersentak untuk beberapa kali. Musik-musik yang diterapkannya begitu serasi dengan adegan yang sedang ditayangkan. Tidak lupa musik lagu jawa diputarkan didalamnya, yang bertujuan untuk mencirikan cerita dan tokoh terlahir dari suku basa jawa.
Selain pemutaran musik, costum yang dipakaipun mengundang perhatian saya. Penggunaan batik yang terlihat pada saat itu tidak sembarang orang yang memakainya. Penggunaan batik pada masa itu memang tidak asal pakai karena Kraton Jogja pada masanya tidak mengijinkan jenis batik tertentu dipakai oleh rakyat biasa. Memang saya tidak begitu paham terhadap seni batik, tapi melihat pemakaian batik difilm ini saya mengacungkan jempol buat departemen kostumnya.
Saya menghimbau pada saudara, tontonlah film sang pencerah. Dan tontonlah film-film yang semacamnya, film yang dapat menginspirasi diri. Jangan hanya menonton film-film sinetron yang bawaanya hanya menghibur orang-orang yang tidak ada pekerjaan. Yang lama kelamaan berdampak kemalasan, kelebayan, dan menimbulkan hayalan semata kepada penontonnya. Saya juga menghimbau pada sutradara-sutradara indonesia, jangan terlalu membuat film yang hanya menunjang untuk kebutuhan komersial saja. Banyak-banyaklah membuat film-film yang membuat bangsa ini cerdas.

Rabu, 22 September 2010

10 Langkah Mengatasi Masalah Lingkungan

1. Melingkari bumi dengan kaca pemantul sinar

Ketika anda sedang berada di pantai, anda mungkin ingin menghindari silaunya sinar matahari dengan memakai kacamata hitam atau sebuah topi. Beberapa ilmuwan mengusulkan strategi serupa dalam menurunkan pemanasan global: membuat sebuah cincin pemantul sinar matahari dan debua angkasa di orbit sekitar daerah khatulistiwa.

Ide ini akan menurunkan jumlah radiasi sinar matahari yang mengenai planet dan beberapa pemicu gas rumah kaca. Ide liar ini akan berbiaya sangat mahal, dengan potensi harga sekitar trilyunan dollar Amerika.



2. Mengisi laut dengan material besi

Ini adalah ide dasarnya: proses fotosintesis plankton memerlukan karbon dioksida dari udara untuk membuat makanan. Ketika plankton mati, mereka akan tenggelam ke dasar lautan bersama dengan karbon yang di hisapnya.

Karena besi merangsang pertumbuhan plankton, beberapa orang menyatakan untuk memupuk lautan dengan material besi untuk menciptakan banyak plankton yang dapat menghisap karbon dioksida.

Beberapa perusahaan swasta bergabung untuk menumpahkan besi ke dalam laut untuk menjual kredit karbon, tetapi para ilmuwan mempertanyakan seberapa efektifkah penyerapan karbon. Beberapa kelompok pecinta lingkungan juga memperingatkan bahwa besi dapat melukai ekosistem lokal.



3. Terus gerakkan dan campurkan lautan

Ahli lingkungan dan pakar masa depan James Lovelock, pencipta hipotesa Gaia, membuat skema yang lucu dalam mengatasi pemanasan global. Ide lovelock adalah menggunakan pipa untuk menstimulasi bercampurnya lautan-lautan di dunia, sampai ke kedalaman, air kaya nutrsi akan memberi makan kumpulan ganggang yang akan mengisap karbon dioksida dari atmosfir dan tenggelam bersama ganggang ke dasar lautan ketika mati. Tetapi metode ini hanya bersifat sementara, karena pemanasan akan terus terjadi.



4. Mengisi udara dengan belerang

Beberapa tipe aerosol atau penyegar udara, partikel-partikel kecil akan terperangkap di udara dan mengakibatkan efek pendinginan di atmosfir. Partikel-partikel ini akan menghalangi beberapa radiasi panas matahari dan menghamburkannya kembali ke angkasa.

Efek pendinginan pada iklim bumi biasanya dapat terlihat setelah letusan gunung berapi, yang mana memuntahkan berjuta-juta ton belerang ke dalam atmosfir. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa untuk mentetralkan pemanasan global, kita dapat meniru perilaku alam dengan menginjeksikan belerang ke dalam atmosfir. Satu masalah yang akan muncul adalah rencana ini akan mengakibatkan hujan asam.


5. Biarkan cacing berada di dapur

Cacing dapat berguna dengan meletakkan mereka ke dalam sampah organik yang selanjutnya berubah menjadi kompos.



6. Rubah pola makan

Jika orang Amerika banyak berjalan dan menghindari makan daging merah, kita dapat menurunkan emisi karbon dioksida dan menyerang epidemi kegemukan. Seorang ilmuwan telah menghitung bahwa jika semua orang Amerika berusia antara 10 sampai 74 tahun berjalan kaki setengah jam sehari sebagai pengganti naik mobil, maka itu akan memotong emisi karbon dioksida sebanyak 64 juta ton (dan juga beberapa kilogram berat tubuh).

Badan pangan PBB, Food and Agriculture Organization melaporkan bahwa industri daging merah bertanggung jawab atas 18% dari emisi gas, melalui penggunaan pupuk buatan, pupuk kandang dan energi yang diperlukan untuk transportasi pakan ternak dan daging merah.



7. Mengubur gas karbon

Ketika kita terus memanasi bumi dengan karbon dioksida, beberapa ilmuwan mengusulkan untuk menarik gas karbon dioksida yang berlebih dan menyimpannya ke suatu tempat, mungkin di bawah tanah, lapisan batu bara atau ladang gas dan minyak yang sudah kosong.

Untuk melakukannya, karbon dioksida harus di pisahkan dari pabrik, di kompresi dan di injeksikan ke bawah tanah, yang mana akan bertahan selama ribuan tahun. Masih terdapat beberapa pertanyaan mengenai biaya penyedotan karbon dioksida dari pabrik, dan masalah lingkungan terhadap bocornya gas dari dalam tanah.



8. Hidup dengan sampah

Ini bukan berarti anda harus berhenti membuang sampah setiap minggu dan memulai hidup di lautan tisu dan pembungkus makanan. Seorang ahli teknik dari University of Leeds di Inggris telah membuat material bangunan dari bahan limbah (seperti kaca daur ulang, abu bekas pembakaran).

Bitublocks ini dapat digunakan untuk membangun rumah. Selain itu dalam pembuatannya juga memakan energi lebih sedikit dibandingkan dengan pembuatan batako. Ilmuwan lain juga telah mengajukan proposal penggunaan material limbah dari peternakan unggas, seperti bulu ayam untuk membuat plastik ramah lingkungan.


9. Memotong emisi gas
Proposal untuk merubah polusi yang dihasilkan oleh pembangkit energi, membatasi jumlah karbon dioksida pada bisnis, industri atau negara, atau pengenaan pajak terhadap emisi gas akan membawa emisi ke level yang lebih rendah secara menyeluruh, dan banyak negara telah menandatangani secara sukarela janji untuk memotong emisi pada Protokol Kyoto. Beberapa negara bagian, terutama California, telah mendorong suatu regulasi untuk mengatasi karbon dioksida.


10. Membatasi penggunaan kantong plastik dan lampu pijar

Ini mungkin terdengar seperti keputusan yang terburu-buru, tetapi San Francisco, Cina dan Australia semua sudah menerapkannya. Cina menginginkan membersihkan negaranya dari "polusi putih" -- kantong-kantong plastik yang menyumbat jalan dan pembuangan air.

Australia berharap memotong emisi gas rumah kaca dan menurunkan tagihan listrik rumah tangga dengan menghapus secara bertahap pemakaian lampu pijar. Beberapa ukuran telah meraih momentum-nya dalam tahun terakhir dengan campur tangan pemerintah dalam melawan sampah plastik dan lampu yang tidak efisien.

Tetapi sebelum anda khawatir mengenai bagaimana anda membawa barang grosir anda, terdapat beberapa alternatif seperti: kantong kertas daur ulang dan lampu neon yang lebih efisien.

Sumber : Zuse MarafaYunianto - beritanyata.blogspot.com

Cerita Penuh Makna

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan ?


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”. “Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Penyelamatan Lingkungan Melalui Pertanian

Kerusakan lingkungan hidup bila tidak segera diatasi, suatu saat akan menimbulkan malapetaka besar bagi manusia. Dewasa ini berbagai organisasi lingkungan hidup baik yang berskala internasional, nasional, dan daerah, tidak henti-hentinya menyuarakan penyelamatan lingkungan hidup untuk keselamatan manusia di masa kini maupun di masa akan datang. Di samping organisasi lingkungan hidup, pemerintah di masing-masing negara pun telah banyak melakukan berbagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, termasuk di antaranya Indonesia.

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup melalui pertanian, antara lain sebagai berikut.
1) melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pola pertanian yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan;

2) mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya;

3) pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil;

4) pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman;

5) mengurangi pemakaian pestisida karena pestisida dapat mencemari air dan tanah;

6) menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama;

7) mengoptimalkan peran serta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Rabu, 25 Agustus 2010

Pandangan Generasi Muda Terhadap Pertanian

Katanya “no agriculture no future” benarkah ?! 
Padahal sebenarnya “no agriculture no mamam” hehehe…               
Di tengah-tengah banyaknya pekerjaan rumah di sektor pertanian muncul kekurangtertarikan generasi muda terhadap sektor ini. Itu ditandai dengan menurunnya minat lulusan siswa menengah atas memilih fakultas pertanian.


Berdasarkan analisis hasil SNMPTN 2008, terjadi kekosongan kursi pada program studi di bidang pertanian hingga 50 persen dari daya tampung universitas negeri. Di universitas swasta, angka ini lebih dari 50 persen. Pada saat yang sama, banyak mahasiswa dari Malaysia kuliah tentang pertanian di negara kita. Apakah ini bukan ancaman bagi masa depan sektor pertanian, bahkan bagi masa depan bangsa?

Citra pertanian di kalangan anak muda saat ini mulai merosot. Sementara pengetahuan tentang pertanian yang mereka miliki sangat minim. Dapat dibayangkan bagaimana buruknya wajah pertanian pada 50 – 100 tahun kedepan, jika tidak didukung oleh SDM yang handal dan berdedikasi tinggi mencintai dunia pertanian

Generasi muda di desa beramai-ramai menjadi kaum urban, meninggalkan desa dan status petani. Anak-anak petani lebih memilih bekerja di kota yang menyebabkan kosongnya  kantong-kantong pertanian potensial dan berkurangnya generasi muda potensial di pedesaan. Ini disebabkan masih membudayanya pandangan petani sebagai pekerjaan kelas dua, di samping masih sempitnya kesadaran dan pemahaman akan potensi pertanian.

Indonesia memiliki potensi sangat besar di bidang pertanian ditinjau dari ketersediaan lahan, kesesuaian iklim, tenaga kerja (melimpah), komoditas beragam, dan kekayaan hayati. Indonesia memiliki lahan luas, yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian berkelanjutan. Ini dimanfaatkan negara lain, seperti Malaysia, yang memperluas lahan pertaniannya di Pulau Sumatera dan Kalimantan, antara lain, untuk komoditas perkebunan. Karena iklim tropis, banyak jenis tanaman yang dapat dikembangkan di Indonesia . Ditambah lagi dengan daerah bergunung yang cocok untuk tanaman subtropis. Komoditas pertanian menjadi beragam, seperti perkebunan, pangan, rempah dan obat, energi nabati, hortikultura (sayur, buah, flora), serta serat alam. Indonesia juga pernah menjadi salah satu pemasok utama dunia, antara lain, komoditas kelapa sawit, kakao, teh, kopi, karet alam, dan rempah - rempah. Sayangnya potensi itu kini tidak lagi optimal untuk dikembangkan oleh genarsi muda...
 
 
Mengapa harus generasi muda..?
 
Kita meyakini bahwa bumi ini diciptakan bukan untuk satu jaman saja. Ketika sebuah generasi sudah bbppl-generasi muda pertanian 02.jpgmenginjak usia senja maka generasi baru akan muncul untuk menggantinya. Sebuah ungkapan para filosofi juga seringkali mengingatkan kita bahwa "bumi dan alam semesta ini bukanlah warisan dari para leluhur kita melainkan titipan bagi anak cucu (generasi penerus) kita". Maksudnya adalah bahwa generasi muda dan juga generasi penerus kita nantinya juga memiliki hak untuk merasakan tanah yang subur, udara yang segar, air yang jernih dan kewajiban mengelolanya dengan baik.

"Inilah bentuk perjuangan….Kita tidak bisa bergantung pada para orang tua dulu apalagi kepada orang lain. Memang terasa sangat sulit. Tapi tetap harus mengambil inisiatif untuk memulainya. Kalau tidak dimulai dari sekarang, lalu kapan lagi ?" Jadi, mulai hari ini jadilah Pemuda-Pemudi yang Bangga Jadi Petani Generasi Baru (^_^)